Stay connected with Travelkoba for the next adventures. Follow me!

Sabang, Surga Aceh Yang Terlupakan



Siapa sih yang ga kenal Sabang?
Sabang merupakan daerah paling barat Indonesia, bahkan disebut dalam salah satu lagu wajib nasional yang liriknya berbunyi "Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia". Yap, itulah Sabang yang dimaksud.

Sabang terletak di pulau Weh, sebuah pulau yang bentuknya seperti huruf "W" jika dilihat dari maps. Pulau ini terletak di Barat Laut kota Banda Aceh. Transportasi yang digunakan untuk sampai ke pulau Weh adalah Kapal laut dengan biaya 25k (tahun 2014) dan waktu tempuh sekitar 2 jam. Kapal ini cukup besar dan memiliki muatan yang banyak, bahkan truck dan bis juga bisa masuk.

Pulau ini memiliki beberapa lokasi sejarah seperti Titik Nol Kilometer Indonesia, benteng Belanda, dan sumur tua. Yang menjadi pusat daya tarik Sabang yaitu pulau Rubiah. Pulau ini terletak sangat dekat dengan pulau Weh. Seperti gambar paling atas pada postingan ini, itulah pulau Rubiah yang saya foto pada Januari 2014.
Pulau Rubiah merupakan surga bawah air yang sangat indah, kalian dapat melakukan diving ataupun snorkeling dengan biaya terjangkau. Yang pasti harganya sesuai dengan keindahan surga bawah air yang ditawarkan. Selain itu kalian juga dapat melakukan foto di bawah air bersama terumbu karang ataupun ikan dengan kamera tambahan yang dapat disewa di sekitar pesisir pantai. Uniknya saya melihat ada beberapa orang Aceh yang menjadi penduduk asli pulau Weh memiliki pasangan "Bule", sungguh pasangan mereka itu ganteng-ganteng dan cantik-cantik dengan postur tubuh yang tinggi, kulit yang putih, mata yang biru, dan rambut yang warna-warni. Namun mereka sudah sah menjadi penduduk setempat bahkan sangat fasih berbahasa Indonesia. Ternyata kalo memang jodoh sejauh apapun jarak pasti dapat bertemu juga, haha jadi pengen punya istri kek gitu.
Oke sekiplah..

Oya, penduduk sekitar pernah bercerita bahwa Sabang ini dulunya sangat ramai bahkan hampir sama seperti Bali dengan hiburan malam dan minuman haram. Namun pasca terjadinya Tsunami Sabang mulai tak dilirik lagi bahkan hiburan malam dan minuman haram sudah ditiadakan. Masyarakat sekitar lebih memilih perda syariah daripada harus mengulangi kesalahan yang sama.
Ya begitulah ketika syariat Islam mulai ditegakkan, perlahan sabang mulai dilupakan.

Post a Comment

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.